Heboh Skandal Seks PM Berlusconi

Roma – Tua-tua keladi mungkin julukan tepat pada Silvio Berlusconi. Bagaimana tidak, di usianya yang ke-72, PM Italia itu justru dikenal karena skandal seksnya. Namun ia menyebut kabar itu tak lebih dari upaya kelompok kiri yang ingin menggoyang posisinya.

Apa yang ada dalam benak Anda jika mendengar nama Silvio Berlusconi? Mungkin mayoritas akan lebih mengenalnya sebagai pemilik klub sepak bola AC Milan ketimbang jabatannya sebagai Perdana Menteri Italia. Sebagian lagi mungkin akan teringat akan hubungannya dengan sejumlah gadis muda.

Media-media di Italia kini hampir setiap hari melansir skandal ataupun hubungannya dengan sejumlah perempuan cantik. Bahkan, seorang perempuan panggilan kelas tinggi Patrizia D'Addario mengaku memiliki video percakapan antara dia dan Berlusconi di atas ranjang.

Rekaman itu diakui perempuan berusia 42 namun masih tetap seksi itu direkam secara tersembunyi. Yakni, saat ia menginap dua malam di rumah dinas Berlusconi di Roma, Palazzo Grazioli, saat malam pemilihan presiden Amerika Serikat, 4 November 2008. Namun, kini ia baru memberikan sebagian isi percakapan itu dalam bentuk audio.

Media setempat pun seolah berlomba-lomba memuat transkrip pembicaraan terbaru D'Addario. Baik dengan rekan-rekan perempuannya yang hadir di rumah Berlusconi maupun dengan PM Italia itu.

Transkrip terbaru D'Addario itu berisi percakapan antara dia dan Berlusconi setelah keduanya berhubungan intim. Berlusconi dipujinya memiliki keperkasaan jauh di atas rata-rata pria lainnya.

Bahkan, D’Addario memuji jauh lebih perkasa dibandingkan seorang pria muda. “Tahukah Anda kapan terakhir saya berhubungan seks sedahsyat tadi malam? Sebulan yang lalu, sejak saya meninggalkan pacar saya. Normalkah ini?” akunya kepada Berlusconi.

Dalam transkrip sebelumnya, ia mengatakan kepada temannya ditawari 1.000 euro(Rp 14,5 juta) untuk menghabiskan malam bersama Berlusconi. Transkrip pembicaraan itu juga menyebut, Berlusconi terdengar berkata kepada D'Addario bahwa ‘ranjang besar’ yang disebutnya 'The Big Putin Bed' telah menunggunya.

Salah satu hal yang juga mengundang perhatian publik adalah saat D’Addario berkata kepada temannya bahwa Berlusconi tidak suka memakai kondom saat berhubungan seks.

Berlusconi sendiri tidak menyangkal jika PSK kelas tinggi itu menginap di rumahnya. “Yang jelas, saya tidak tahu kalau dia perempuan panggilan. Saya juga tidak pernah membayar untuk berhubungan seks,” ujarnya.

Itu bukan skandal pertamanya. Sebelumnya, dia diisukan menyukai Noemi Letizia, seorang model pakaian dalam berusia 18 tahun. Hal ini membuat istrinya Veronica Lario yang juga mantan model menuntut cerai.

Yang juga tidak kalah hebohnya, adalah ketika seorang penari bernama Sandra, 24, mengaku hadir di vila pribadi Berlusconi di Pulau Sardinia saat perayaan Tahun Baru 2007. Hal itu terungkap dalam buku berjudul Papi: A Political Scandal, yang ditulis Peter Gomez, Marco Lillo, dan Marco Travaglio, yang baru saja diluncurkan.

Papi (ayah) merupakan panggilan kesayangan sejumlah perempuan muda kepada Berlusconi, karena menganggapnya penuh kasih sayang. Dalam buku itu, Sandra, memaparkan pesta itu didominasi tamu gadis-gadis muda. Mereka, kata dia juga diminta beradegan cinta sesama jenis di depan Berlusconi.

“Hingga akhirnya ia mencoba menggerayangi tubuh saya dengan mengatakan akan memberi saya 1.500 euro (Rp 21,75 juta) saat saya pulang. Tapi kenyataanya saya cuma diberi 1.000 euro (Rp 14,5 juta). Sebab, saya hampir mematahkan pergelangan tangannya saat mencoba menggerayangi saya,” ujarnya.

Apakah publik Italia terpengaruh dengan isu skandal seks itu? Mungkin tidak. Profesor ilmu politik Universitas Bologna Piero Ignazi menyebut Berlusconi sebagai gambaran stereotipe orang Italia.

“Dia tidak serius dan mampu mengatasi masalah pribadinya tanpa peduli banyak aturan. Orang yang selalu tersenyum dan menganggap segala sesuatu dengan mudah," kata dia.

Apakah Berlusconi hanya seorang playboy tanpa kemampuan politik? Yang jelas, dia telah tiga kali menjabat sebagai PM Italia melalui partai beraliran kanan Partai Kebebasan Rakyat. Yakni, pada 1994, 2001, dan 2008. Dia menjadi PM Italia pertama yang menduduki masa jabatan penuh selama lima tahun berturut-turut.

Namun, bisa saja perilakunya selama ini justru akan membuat dunia internasional tidak menerima gaya ceplas-ceplos khas Italia. Contohnya saat dia menyebut warna kulit Presiden AS Barack Obama sebagai hasil berjemur. Entah berhubungan atau tidak, Obama kemudian terkesan menolak ajakannya berjabat tangan di pertemuan G8, yang digelar di L'Aquila awal bulan ini.

Sebuah majalah Katolik berpengaruh di Italia sendiri menyerang Berlusconi dan menganggapnya sebagai penyebab kondisi darurat moral di Italia. Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk hubungan Italia dengan Vatikan yang selama ini mesra.

sumber : inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar